Sabtu, 07 Agustus 2010

MERAH

MERAH

Rasa mengambil sebotol anggur merah yang di letakan pelayan di atas meja. saat ini ia berada di sebuah cafe bernuansa prancis yang belum ramai penngunjungnya. Rasa kemudian menuangkan anggur merah itu kedalam gelasnya hingga sampai separuh. Ia tersenyum menghadap kedepan. Seolah sedang menawarkan pada seseorang. Dandananya hari ini sungguh terlihat menawan. Ia mengenakan terusan tanpa lengan dan berkerah v berwarna merah. Rambutnya ia sanggul tidak terlalu kencang hingga anak rambutnya terurai. Bibirnya ia poleskan dengan gincu merah darah.

Tangan Rasa kemudian mengambil gelas anggur merahnya dan meneguknya hingga habis. Terlihat bekas gincunya yang menempel di bibir gelas. Ia kemudian tersenyum sambil masih memandang kedepan. Di lihatnya dengan lekat apa yang di depanya dengan tatapan matanya yang tajam.

Rasa mematik korek apinya dan di sulutkan pda rokoknya yang sedari tadi bertengger di bibirnya yang tebal dan merah. Dihisapnya rokok itu beberapa kali hingga asapnya mengepul di sekitar wajahnya. Rasa memandangi kepulan asap itu hingga matanya mengikuti langkah kepulan asap itu pergi karnea angin. Sesekali bibir merahnya meniupkan ydara ke kepulan asap itu hingga tidak lagi terlihat. Rasa kemudian tersnyum, pandanganya kemudian ia alihkan lagi kearah depanya. Senyumnya yangtersungging lebar semakin lama semakin biasa. Matanya sekarang kosong. Seakan nyawanya terlepas dari raganya dan entah pergi kemana.

Rokoknya terbakar hingga habis karena dibiarkanya di jepit di celah jari telunjuk dan jari tengahnya yang membekas lingkran cincin.

Tak lama kemudian air matanya turun. Tiada terbendung seperti hujan deras yang membasahi retakan tanah di afrika sana. Tatapan matanya masih kosong. Matanya masih menangis. Rokoknya telah habis.

Rasa menaruh puntung rokoknya di dalam asbak sambil menghela nafas. Duduknya yang tadinya lemas sekarang ia tegakan masih sambil memandang kedepan. Beberapa pengunjung sudah mulai berdatangan suasana cafe yang sedari tadi hening dan tenang sekarang penuh akan suara- suara gaduh yang membuat rasa menyanggah kepalanya di tangan kananya. Rsa terpejam. Wajahnya terlihat rileks. Suara bising itu tidak lagi ia dengar. Kosong. Ia tidak mau memmikirkan apapun. Merasakan apapun. Ia menghayati ruangkosong sambil tersenyum kemudian.

Rasa menuangkan kembali angur merah ke dalam gelasnya. Kali inihanya seperempat yang ia tuangkan. Dilihatnaya anggur merah itu didalam geals tabf masih membekas gincu merah di bibir gelas. Seorang pelayan datang menghampirinya sambil membawa kue tart berukuran sedang bertuliskan “happy annyversary” rasa memandangi kue itu dengan lekat. Di minumnya anggur merah hingga habis. Ia kemduian memotong kue tart itu sambil memandang ke depan dan tersenyum. Seolah menawarkan pada seseorang.

Terlihat suasana cafe yang semakin ramai. Terlihat Rasa yang sedang duduk sendiri sambil memberikan kue itu kearah depanya sambil tersenyum.

KOSONG

Kosong

Aku berdiri di sebuah padang pasir yang gersang

Panas, rambutku yang terurai bertebaran karena di sapu angin yang semakin lama semakin kencang.

Aku memandang ke depan ke garis cakrawala.

Hanya untuk memanti seseorang yang menjemputku dengan menghantarkan bibir yangtersenyum

Namun aku telah berjalan meninggalkanya

Buakan karena aku tidak percaya

Namun karena aku yakin ia pasti ada

Seorang anak kecil duduk di anak tangga yang sudah kotor karena telapak kaki yang beralaskan itu. Bukan kakinya, namun kaki mereka yang memijaknya berulang ulang.

Anak kecil yang memakai celana pendek dan kaos kotor itu terlihat kusam dan dia hanya terdiam, memandangi lalu lalang banyak orang yang bahkan ia tidak tahu apakah mereka akan memberikanya uang untuk sesuap nasinya.

Baginya kaki kaki yangmenapak itu adalah pengganti orang tua yang daoat memberinaya perpanjangan nyawa setiap harinya.

Matanya yang lentik menatapku. Mata yang besar dengan eyeshadow yangterlihat natural namun sexy. Mata itu menatapku hingga mataku bertemu dengan matanya. Mata itu kemudian beralih kebawah karena malu. Bibirnya yang bergincu merah itu tersenyum sambil menghisap sebantang rokok yang sudah habis hampir separuh. Matanya kembali menatapku, kali ini matanya berkedip beberapa kali seakan menyapaku dan mensugesku untuk menghantarkan diri kepadanya.

Mereka berlarian di padang

Di tengah rerumputan hijau dan semilir angin yang tiada henti begulir

Menyejukan tubuh mereka yang penuh peluh

Tawa mereka memecah sunyi. Memecah padang yang tadinya hanyaterdiam dengan sunyi

Aku melihatnya

Tangan mereka yang kecil berpegangan erat.

Seolah menyuruh keduanya berpergangan dengan erat

Dan tidak melepaskan genggaman tangan yang hangat.

Namun semakin lama genggaman itu semakin terlepas

Perlahan dan semakin terlepas

Hanya da ujung- ujung jari yang saling bersentuhan dan hilang.

Tidak ada lagi suara yang menggema di padang

Dan sekarang gersang

Matahari mulai terbenam. Mega merah memancar terang memantulkan sinarnya pada air lautan yangtelah menyati dengan garis khatulistiwa.

Sebuah perahu kecil berjalan menuju sumber cahaya

Terlihat sepsang manusia yang sedang duduk di atas perahu

Saling menatap mata

Si lelaki perlahan membelai rambut si perempuandengan lembut.

Dirapihkanya rambut yangtelah berantakan karena angin laut

Tangan si lelaki kemduian meraba wajah si perempaun hingga ia terpejams sambil tersenyum.

Terdengar suara perempuan itu menangis, meraung

Memecah suara ombak yang sudah semakin berisik

Silelaki memeluk si gadis dengan eratnya tanpa berkata sedikitpun

Suara ombak masih terdengar semakin lama semakin memecah malam

Terlihat bayangan sepasang bintang yang saling berdekatan

Dan kemduianaku merasa kosong, koson, kosong

Kosong mlompong

Kacang polong

Dan kosong

Selasa, 03 Agustus 2010

Ada Pelangi Di Matamu

ah.....
sungguh klasik kata- kata itu
" ada pelangi di matamu"
tapi memang benar jika ada pelangi di matamu
berwarna warni
merah
kuning
hijau
bukan milik pelangiku
namun milik pelangimu

ada pelangi di matamu
sungguh
aku melihatnya dengan mataku di matamu
aku melihatnya jika pelangi itu membuatmu
menjadi orang lain yang tidak lagi aku kenal
namun membuatku semakin terkesan jika
untuk saat ini kau dalam keadaan baik- baik saja
hingga pelangi itu membuatmu menjadi lebih bercahaya

sungguh aku lihat pelangi di matamu.
berwarna warni
mulai dari merah
hingga hijau

sungguh aku lihat pelangi dimatamu