Senin, 01 November 2010

WANITA MALAM

Wanita malam…
Mungkin itu adalah kata yang tabu di ucapkan, apalagi jika sudah menyangkut yang namanya hukum agama dan alam. Di cerca, di maki, di hujat, atau bisa jadi di kucilkan hanya karena dua kata yang berbeda itu namun saling menyatu. Ya…. Seperti Adam yang tidak bisa hidup tanpa hawa, ataupun manusia yang takan hidup tanpa jiwa. Mencari dan menjajakan kenikmatan serta kesenangan hingga seluruh organ badanya menjadi lelah dan tergeletak di jalanan. Siapa yang peduli……….????

Ah…
Akupun seperti itu. Menikmati menjadi wanita malam. Selalu bercinta dengan angin hingga nikmat masuk kedalam jiwa, raga, pikiran, dan perasaan. Serasa lepas. Bebas, hangat, dan aku merasa tidak lagi sendiri.
Si angin itu bahkan menyentuh kulitku dengan lembut, menciuminya perlahan hingga aku memejamkan mata seperti mengalami orgasme tiada tara. Si angin juga membisikan sesuatu di telingaku ’selamat datang di duniaku...” ya, selamat datang di dunia nyaman...... tidak lagi aku sendiri di malam yang menyebutku sebagai Wanita Malam.

Sungguh beruntung setiap hari, setiap malam aku bisa bercinta dan bercumbu dengan si angin ini. Memang tak berwujud, tak dapat aku melihatnya yang telah merenggut keperawanan jiwaku. Namun aku merasakan, dari kulitku yang terasa sejuk dan damai. Dari hatiku yang nyaman, hangat saat dia mencium dadaku yang padat ini. Bahkan darahku mengalir dengan teratur hanya dengan menyentuhnya dan bercinta denganya. Dan dia menjadi kekasih ku.....

Aku ini hanya Wanita Malam....
Sudah hal biasa hujatan menghantamku dengan moral akan rasa malu, Yang hanya menjunjung tinggi kesucian. Rasanya ingin tertawa mendenganya. Menghujatku yang Wanita malam seakan adalah manusia paling menjijikan dan patut di asingkan.....

1 komentar:

  1. lagi-lagi ujungnya bicara tentang pengasingan atau pengintimidasian

    BalasHapus