Senin, 23 Mei 2011

PERSOCON

23 mei 2011
20:24

PERSOCON

Pagi hari,
suasana sangat hening di sebuah rumah yang sangat besar. Terlalu besar hingga kau dapat memasukan beberapa gajah ataupun jerapah kedalamnya, seperti kapal Nabi Nuh yang menyelamatkan manusia dan binatang saat bandang datang berjuta tahun yang lalu. Lalu jika kau melangkah dengan sepatu berhak tinggi maka suaranya akan menggema hingga kesemua sudut rumah. Dan siapapun akan mendengar langkahmu mendekat ataupun menjauh dari rumah yang seperti istana itu. Kau juga dapat merasakan dingin yang sangat, tenang saja, tidak akan membunuhmu, hanya akan membuatmu menggigil walau sudah memakai pakaian berlapis Sembilan sekalipun.

Rumah sudah mulai ramai, pelayan – pelayan perempuan bertubuh besi memakai pakaian pelayan mulai sibuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ada yang membersihkan kaca, mengepel, memasak, membersihkan tempat tidur ataupun memasak, suasana sibuk sudah terlihat. Namun hening…, yang terdengar hanya suara dentingan wajan, dengungan mesin penyedot debu, aliran air, atau ketokan langkah dari si tubuh besi ini.

di sebuah meja makan yang terbuat dari marmer dengan panjang 3meter sudah terhidang makanan yang begitu lezat dari ujung hingga ke ujung meja, pelayan bertubuh besi ini pun masih datang untuk menaruh menu-menu makanan di atas meja hingga penuh. Seorang lelaki muda berumur sekitar 30an berparas gagah memakai setelan jas mahal duduk di ujung meja sambil memandang ke depan dengan mata berbinar dan senyum mempesona. Dilihatnya seorang yang sudah duduk di ujung meja hadapanya. Terlihat di jari lelaki itu melingkar sebuah cincin emas putih, pun dengan si perempuan.

Si lelaki : apakabar malamu?
Si perempuan : baik sekali
Si lelak : apa kau tidur dengan nyenyak?
Si perempuan : tentu saja ( sambil tersenyum )
Si lelaki : aku ingin mengajakmu keluar hari ini
Si perempuan : baik
Si lelaki : baiklah, setelah ini kau bersiap-siaplah
Si perempuan : baik

Siang hari,
suasana sangat hening di sebuah rumah yang sangat besar. Terlalu besar hingga kau dapat memasukan beberapa gajah ataupun jerapah kedalamnya, seperti kapal Nabi Nuh yang menyelamatkan manusia dan binatang saat bandang datang berjuta tahun yang lalu. Lalu jika kau melangkah dengan sepatu berhak tinggi maka suaranya akan menggema hingga kesemua sudut rumah. Dan siapun akan mendengar langkahmu mendekat ataupun menjauh dari rumah yang seperti istana itu. Kau juga dapat merasakan dingin yang sangat, tenang saja, tidak akan membunuhmu, hanya akan membuat kau menggigil walau sudah memakai pakaian berlapis Sembilan sekalipun.

Rumah sudah mulai ramai, pelayan – pelayan bertubuh besi memakai pakaian maide mulai sibuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ada yang membersihkan kaca, mengepel, memasak, membersihkan tempat tidur ataupun memasak, suasana sibuk sudah terlihat. Namun hening…, yang terdengar hanya suara dentingan wajan, dengungan mesin penyedot debu, aliran air, atau ketokan langkah dari si tubuh besi ini.

di sebuah meja makan yang terbuat dari marmer dengan panjang 3meter sudah terhidang makanan yang begitu lezat dai ujung hingga ke ujung meja, pelayan bertubuh besi ini pun masih datang untuk menaruh menu-menu makanan di atas meja hingga penuh. Seorang lelaki muda berumur sekitar 30an berparas gaga memakai setelan jas mahal duduk di ujung meja sambil memandang ke depan dengan mata berbinar dan senyum mempesona. Dilihatnya seorang yang sudah duduk di ujung meja hadapanya. Terlihat di jari lelaki itu melingkar sebuha cincin emas putih, pun dengan si perempuan.

Si lelaki : apa kamu sudah siap?
Si perempuan : iya
Si lelak : baiklah, kita akan berangkat setelah makan
Si perempuan : baik

Di malam hari
suasana sangat hening di sebuah rumah yang sangat besar. Terlalu besar hingga kau dapat memasukan beberapa gajah ataupun jerapah kedalamnya, seperti kapal Nabi Nuh yang menyelamatkan manusia dan binatang saat bandang datang berjuta tahun yang lalu. Lalu jika kau melangkah dengan sepatu berhak tinggi maka suaranya akan menggema hingga kesemua sudut rumah. Dan siapun akan mendengar langkahmu mendekat ataupun menjauh dari rumah yang seperti istana itu. Kau juga dapat merasakan dingin yang sangat, tenang saja, tidak akan membunuhmu, hanya akan membuat kau menggigil walau sudah memakai pakaian berlapis Sembilan sekalipun.

Rumah sudah mulai ramai, pelayan – pelayan bertubuh besi memakai pakaian maide mulai sibuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ada yang membersihkan kaca, mengepel, memasak, membersihkan tempat tidur ataupun memasak, suasana sibuk sudah terlihat. Namun hening…, yang terdengar hanya suara dentingan wajan, dengungan mesin penyedot debu, aliran air, atau ketokan langkah dari si tubuh besi ini.

di sebuah meja makan yang terbuat dari marmer dengan panjang 3meter sudah terhidang makanan yang begitu lezat dai ujung hingga ke ujung meja, pelayan bertubuh besi ini pun masih datang untuk menaruh menu-menu makanan di atas meja hingga penuh. Seorang lelaki muda berumur sekitar 30an berparas gaga memakai setelan jas mahal duduk di ujung meja sambil memandang ke depan dengan mata berbinar dan senyum mempesona. Dilihatnya seorang yang sudah duduk di ujung meja hadapanya. Terlihat di jari lelaki itu melingkar sebuha cincin emas putih, pun dengan si perempuan.

Si lelaki : bagaimana hari ini?
Si perempuan : baik
Si lelak : apa kau senang?
Si perempuan : tentu saja ( sambil tersenyum )
Si lelaki : aku senang mendengarnya. Apakah kau besok mau pergi lagi denganku?
Si perempuan : mau
Si lelaki : baiklah, besok kita akan pergi beberapa hari, jadi siapkan pakaianmu
Si perempuan : baik

Si lelaki hanya tersenyum melihat si perempuan berbadan besi di balut gaun merah yang berkerah V. bibirnya terpoles gincu merah merekah, mengkilat seperti tubuhnya. Si perempuan hanya duduk diam sambil memandangi si lelaki yang sedang lahap memakan santapan malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar